Para Salafy beranggapan bahwa, jika seseorang melakukan suatu perbuatan tanpa adanya ketetapan dari Allah dan rasul-Nya, bisa dikatakan sebagai perbuatan bid'ah.
Kata salaf dapat diterjemahkan menjadi "terdahulu" atau "leluhur". Dalam terminologi Islam, secara umum digunakan untuk menunjuk kepada tiga generasi pemeluk Islam pertama, yaitu:
- Ṣaḥābat: (bahasa Arab: الصحابه) Sahabat Nabi Muhammad, yang bertemu atau melihat kehidupan Nabi dan menyatakan keimanan serta meninggal dalam keimanan tersebut.
- Tābi‘īn: (bahasa Arab: التابعين) yang pernah bertemu atau melihat sahabat dan menyatakan keimanan, kemudian mati dalam keimanan tersebut.
- Tāba‘ at-Tābi‘īn: (bahasa Arab: تابع التابعين) yang pernah bertemu atau melihat tabi'in kemudian menyatakan keimanan dan mati dalam keimanan tersebut.
Asal penamaan Salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya Fatimah az-Zahra:فَإِنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ
"Karena sesungguhnya sebaik-baik salaf bagi kamu adalah saya".[3] Salaf pada saat ini berarti 'manhaj' atau cara beragama atau cara menjalankan ajaran agama islam. Jadi 'manhaj salaf' berarti menjalankan ajaran agama islam berdasarkan kepada bagaimana para sahabat rasulullah (golongan salaf) menjalankan ajaran agama ini, karena merekalah generasi yang langsung bertemu dengan rasul dan menyaksikan lansung peristiwa turunnya firman-firman Allah dan mendapat didikan langsung dari sang nabi. Sehinga dapat dikatakan golongan ini adalah golongan yang betul-betul menjalankan menurut syariat Islam, dengan baik dan benar sesuai dengan yang apa yang di inginkan oleh Allah dan RasulNya, tanpa adanya tambahan dan pengurangan sedikitpun.
Saat ini orang-orang yang mengikuti golongan salaf juga bisa dikatakan yang dijamin ke absahan dan ke outentikan aqidah dan akhlaknya. karena mereka mengambil ilmu agama berdasarkan ajaran generasi salaf, tanpa ada yang dikurangi atau ditambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar